14
menin ggalkan kota
dan memp ertahankan keberadaan war ga
kay a
y
ang
leb ih
mendatan gkan keuntun gan.
Sejak akhir 1739 dan awal
1740 telah beredar keributan dan
p
erlawanan
y
ang dimu lai
dan d iikuti oleh
ketidakp uasam dan
kecemasan
di k alan gan
Tionghoa
sekitar Batavia. Pada
25 Juli
1740 dikeluark an resolusi
y
ang
memer intahkan bahwa
semua
or an g
Tiongho a
y
ang
men curigak an harus
ditangkap
dan dip eriksa tanp a kecuali. M ereka y ang tidak
memilik i p enghasilan
atau
mengan ggur,
harus
dip ulangkan
ke
Tiongkok
atau
dibuan g ke
Sri
Lank a.
Resolusi
ini terbukti
memberikan damp ak buruk bagi
Batavia.
Selama beberap a
hari berb agai
jen is
bahan
makan an
sukar d idap at, kebin gun gan terjadi d iman a-
mana.
Yan g menjadi p ermasalahan ad alah p elaksanaan
y
ang buruk dari resolusi
itu
sendiri,
karen a
tidak
ada
ketentuan
p
asti
mengenai
"oran g
Tion ghoa
y
an g
mencurigakan" sehin gga
bany ak terjadi
salah tangkap . Sejak saat itu bany ak
orang Tiongho a y ang bersembuny i, dan p erekonomian sontak terhambat. Kap al-
kap al tidak ada y ang membawa b eras. Ketegan gan semakin memuncak, terutama
beredar rumor bahwa oran g Belanda y ang men gir im or an g-oran g Tion ghoa y an g
ditawan ke Sri Lanka
untuk dip ekerjakan, terny ata
membuang oran g-or an g
Tionghoa itu di ten gah laut.
Namun ketegan gan dan keributan y ang
terjadi
tidak segera
ditindak oleh
kaum
VOC, malah
merek a cenderun g meremehkan ancaman
y
ang ada.
Di p ihak
kolonial
send iri, situasi
di
Heeren XVII (d ewan VOC) cenderun g memanas
akibat
p
erselisihan antara
gubernur
jender al
Adriaan
Valck enier
dan
wakil
gubernur B aron Willem von Imhoff.
|