Home Start Back Next End
  
18
Baik Shinto(??)dan Kami
no
Michi(???), mempunyai arti yang sama,
yaitu “Jalan Dewa”. Cina kuno menganggap bahwa agama asli Jepang sama seperti
Daoisme
(Taoisme)
karena
juga
menyembah
dewa-dewa,
yang
tampak
pada kami
di
Jepang. Ono (2003 : 3) mengatakan bahwa Shinto tidak mempunyai penemu atau pendiri
serta buku kitab suci seperti pada agama Buddha, agama Kristen dan agama Islam.
Sudah sejak lama sekali orang Jepang menyembah
kami
sebagai kepercayaan asli
mereka. Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan Thakur (1992 : 2) yang mengatakan
bahwa
sebelum adanya
agama
Buddha
di
Jepang,
masyarakat
Jepang
mendalami
kepercayaan
Shinto
yang
sudah
ada
sejak
dahulu
kala.
Kata
Shinto timbul
karena
dihadapkan
dengan
agama
Buddha
pada
saat
itu.
Dalam catatan
sejarah
Jepang
yang
diterbitkan pada abad kedelapan,
yaitu Nihon Shoki,
yang
merupakan kumpulan
catatan
kejadian bangsa Jepang, terdapat tujuan menggunakan kata Shinto, yaitu untuk
membedakan
kepercayaan
asli
Jepang
dengan kepercayaan-kepercayaan lain seperti
Buddha, Konfusianisme, Taoisme, yang masuk ke Jepang. Lowell (2008 : 16)
menyebutkan
bahwa
nama
Shinto
belum digunakan
sampai
akhirnya
agama
Buddha
diadopsi dari Cina pada abad keenam dan baru pertama kali
menggunakan
nama Shinto
(jalan dewa) untuk membedakannya dengan Butsudo (jalan Buddha). Sampai sekarang,
Shinto masih merupakan kepercayaan utama di Jepang. Selain itu, Williams (2005 : 60)
juga
mengatakan
bahwa
dalam Shinto,
musik
atau
nyanyian-nyanyian
suci
juga
digunakan untuk menyembah para dewa.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter