22
Chiba (1995
:
24) juga
mengatakan bahwa kepercayaan orang Jepang pada Hotei
dimulai
pada
saat
zaman
Edo.
Alasan
orang
Jepang
menghormati Hotei,
karena
menurut
legenda,
sebelum
Zen
masuk
ke
Jepang,
pengampunan
dalam kepercayaan
Buddha akan dibawa oleh seseorang pendeta yang pada kenyataannya merupakan
penjelmaan dari Buddha Miroku atau dalam bahasa Sansekerta disebut Maitreya.
2.7.2 Daikokuten (???)
Daikoku (??)
atau Daikokuten (???)
merupakan dewa kekayaan
dalam
Shichifukujin
yang
berasal
dari
dewa
Hindu
di
India.
Hal
itu
sesuai
dengan
pernyataan
Picken
(1994
:
120),
yang
mengatakan
bahwa Daikokuten adalah salah
satu dari tiga dewa dalam Shichifukujin yang berasal dari India.
Thakur (1992
:
29)
juga
mengatakan bahwa dari berbagai dewa-dewa dalam Brahmanisme (Hindu)
yang
dipuja di Jepang salah satunya adalah Mahakala (Daikokuten).
Nama
Daikokuten
terdiri
dari
kata
Dai(?) yang
berarti
besar,
Koku(?)
yang
berarti
hitam,
dan
Ten (?) yang
berarti
dewa.
Jadi,
secara
literatur
Daikokuten berarti
“the
great
black
deva”.
Sedangkan
Daikokuten
dalam
agama
Buddha disebut Daheitian.
Chiba (1996 : 28) mengatakan bahwa dari semua dewa-dewa yang ada di Jepang,
yang menarik dan paling aneh adalah
Daikoku. Beberapa ahli mengatakan bahwa
Daikoku
merupakan
dewa
di
India
yaitu Mahakala,
yang
kemudian
menjadi
dewa
perang dan keberuntungan.
Daikokuten dalam Shichifukujin digambarkan sedang membawa sebuah palu
kecil (Uchide no Kozuchi), memakai penutup kepala yang menyerupai topi (Daikoku
|