Home Start Back Next End
  
37
2.9 
Persepsi
2.9.1    Pengertian Persepsi
Menurut 
Schiffman 
Kanuk  (2007,   p136),   individu   bertindak 
dan   bereaksi
berdasarkan  persepsi
mereka,  tidak 
berdasarkan
realitas  objektif. 
Jadi,  bagi 
pemasar,
persepsi konsumen jauh
Jebih
penting daripada pengetahuan mereka mengenai realitas yang
objektif. 
Karena
jika 
seseorang memikirkan
tentang 
realitas, itu   bukanlah
realitas
yang
sebenarnya,
tetapi 
apa
yang
dipikirkan
konsumen
sebagai
realitas,
yang
akan
mempengaruhi
tindakan
mereka, kebiasaan membeli
mereka, kebiasaan bersantai mereka
dan sebagainya.
Menurut Prasetijo (2005, p67), dari definisi yang umum dapat dilihat bahwa persepsi
seseorang akan berbeda dari yang Jain. Cara memandang dunia Juar sudah pasti dipengaruhi
oleh sesuatu dari dalam maupun Juar orang itu.
Menurut
Solomon (Prasetijo, 2005, p67),
persepsi sebagai suatu
proses
dimana
sensasi yang
diterima  oleh
seseorang dipilah
dan
dipilih,
kemudian
diatur  dan
akhirnya
diinterpretasikan.
Sensasi datang
dan
diterima  oleh
manusia
melalui
panca
indera,
yaitu
mata, telinga, hidung, mulut
dan
kulit
yang
disebut
juga
sistem sensorik. Input  sensosrik
atau sensasi yang diterima oleh sistem sensorik manusia disebut juga stimulus.
Menurut
William J. Stanson dalam Setiadi (2003, p160)
persepsi dapat didefinisikan
sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa Ialu, stimuli (rangsangan­
rangsangan) kita
terima
melalui panca indera. Sedangkan menurut
Webster dalam Setiadi
(2003, p160) persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu
diseleksi, diorganisasi, dan
diinterpretasikan. Persepsi kita dibentuk oleh tiga pasang pengaruh :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter