Home Start Back Next End
  
11
2.1.2
Teknik Pengukuran Tekanan Darah
Secara
garis
besar
ada
2
jenis
teknik
pengukuran
tekanan
darah,
yaitu secara
invasive dan non-invasive.
Pengukuran
secara
invasive dilakukan dengan cara
menusukkan 
jarum  cannula
ke 
pembuluh 
arteri. 
Kemudian 
cannula 
tersebut
dihubungkan
melalui
selang
ke
sebuah
sistem
yang
memiliki electronic
pressure
transducer, di
mana sistem tersebut akan
memonitor
secara
langsung tekanan dari aliran
darah
yang
mengalir
pada
selang.
Keuntungan
sistem
invasive
ini
adalah
keakuratan
yang
tinggi
dan
kemampuan
alat
untuk memonitor tekanan darah secara
real-time.
Kekurangannya adalah dibutuhkannya kemampuan yang memadai untuk melakukan
teknik ini dengan baik dan benar, serta besar dan kompleksnya alat yang digunakan
membuat
teknik
ini
kurang
sesuai
untuk
pemakaian yang mementingkan kepraktisan.
Teknik pengukuran ini biasanya digunakan di rumah sakit
untuk kepentingan
intensive
care medicine dan anesthesiology, beberapa pihak juga menggunakannya untuk
melakukan penelitian dan riset.
Teknik
pengukuran
secara non-invasive lebih
mudah
dan
praktis
bila
dibandingkan dengan pengukuran secara invasive, karena itu teknik pengukuran ini lebih
sering digunakan walaupun memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah. Teknik
pengukuran ini dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode auscultatory dan oscillometric.
1.
Metode Auscultatory
Metode ini menggunakan 2 buah alat, yaitu sebuah sphygmomanometer dan
sebuah stetoskop. Pengukuran dilakukan dengan cara mengikat lengan dengan cuff yang
tersedia pada sphygmomanometer dan mendengarkan suara aliran darah pada pembuluh
arteri
lengan
dengan
menggunakan stetoskop. Pertama
cuff
dilingkarkan
di
lengan
atas
pengguna dan dipompa hingga tekanan pada sphygmomanometer menunjukkan angka di
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter