47
yang
menunjukan
hasil
guna
yang
tinggi. Ada
5
aspek
organisasional
yang
mendorong timbulnya kinerja produktif, yaitu desain, budaya, lingkungan,
manajemen mutu, dan kepemimpinan organisasi.
Tjutju dan Suwatno (2008, p162)
menjelaskan, Penilaian dan pengukuran
kinerja
merupakan
bagian
penting
dalam menentukan tingkat
produktifitas
seseorang.
Penilaian
kinerja
(job assestment)
adalah
bagian
dari
proses
manajemen
sumberdaya
manusia
yang
menitikberatkan pada
upaya
untuk
memotret
hasil yang telah dicapai secara obyektif, sebagai bahan dasar ketika
dilakukan pengukuran; sedangkan pengukuran kinerja
lebih
menitikberatkan
pada
upaya
untuk
melakukan
perbandingan antara hasil yang
dicapai
dengan
rencana
standar
yang
sudah
ditetapkan sebelumnya.
Dengan
demikian
bisa
diketahui kadar atau tingkatan ketercapaiannya, untuk kemudian dijadikan
feedback ataupun feedforward. Ketika pegawai mampu menunjukan hasil yang
sesuai
atau
melebihi
target
berarti mereka
memiliki
tingkat
produktivitas
yang
tinggi, sedangkan jika di bawah standar
maka produktivitas
mereka dinilai
rendah.
2.13.1 Konsep Penilaian Kinerja
Menurut Mulyadi (2007, p359) penilaian kinerja adalah
penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi dan personelnya, berdasarkan sasaran strategik, standar, dan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan utama penilaian kinerja Menurut Mulyadi (2007, p360)
adalah
untuk memotivasi
personel
dalam
mencapai
sasaran
strategik
organisasi
dan
dalam
mematuhi
standar
perilaku
yang
telah
ditetapkan
|