Home Start Back Next End
  
15
2.2.1 Image Acquisition
(Referensi
:
Burger, Wilhem dan 
Burge, Mark James, (2008), Digital
Image
Processing:
An
Algorithmic
Introduction
using
Java,
edisi
pertama, Springer
Science+Business Media,LLC,
New
York)
Proses
dimana
scene
berubah
menjadi
citra
digital
yang
bervariasi
dan
rumit. 
Pada
dasarnya,
kebanyakan metode
akuisisi
citra
bervariasi bergantung pada optik kamera klasik, contohnya
model kamera Pinhole
yang
dikenal
dengan
istilah
Camera
Obscura”.
Kamera
Pinhole
terdiri
dari
kotak
tertutup
dengan
lubang kecil dibagian depan, sehingga cahaya dapat
masuk dan
membentuk citra
pada
dinding
yang
berlawanan. 
Cahaya
menjadi
semakin
kecil
dan
membalikkan
citra
ke layar.
Tujuan akuisisi citra adalah
memperoleh citra digital. 
Dari sebuah
citra akan
dapat
dilihat
intesitas
cahayanya dan
dibuat
dalam
koordinat
f(x,y). 
X
dan
y
adalah
koordinat
spasial
dan
f
pada
setiap
titik
(x,y)
sebanding dengan
tingkat
kecerahan atau
abu-
abu
suatu
gambar
pada
titik
itu. 
Dari
titik-
titik
tersebut
dapat
dibentuk
matriks
yang
merupakan
tingkat
keabu-abuan
pada
titik
tersebut.  
Elemen-
elemen
dari
array
digital
disebut
elemen
citra
atau
piksel. 
Akuisisi
citra
ini
berhubungan
dengan
sensor
yang menangkap citra dan sensor tersebut dapat berupa kamera atau scanner.
2.2.2 Preprocessing
Tujuan
utama
preprocessing
adalah
membangun deskripsi
kanonikal
yang
berguna
dari
bentuk
dan
permukaan
citra
yang
diberikan. 
Teknik
preprocessing
yang
tersedia,
termasuk
manipulasi gray
scale,
edge
detection,
noise
filtering,
isolasi daerah,
koreksi 
geometrik, 
restorasi, 
rekonstruksi, 
dan 
segmentasi.     Perubahan 
intensitas
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter