Home Start Back Next End
  
106
tolerance. 
Menurut
Zeithaml,
et 
al. 
(1993),
zone 
of  tolerance 
mencenninkan
sejauh
mana  
konsumen 
menyadari 
dan  
bersedia  
menerima 
heterogenitas  kinelja    produk.
Apabila 
kinerja 
jaksa 
masuk 
dalam 
zone 
of
tolerance  maka
konsumen
akan
memandangnya sebagai kinerja yang
memuaskan.
2.8.  
Hubungan    Kualitas  
Jasa/Produk    dengan  
Citra  
Merek  
(Brand 
Image)
Perusabaan
2.8.1.
Total
Perceived Quality  Model
Salah 
satu 
model 
kualitas 
jasa 
yang 
pertama
kali 
dikembangkan
adalah 
Total
Perceived
Quality
Model
(Gronroos,
1984,
1990,
2000).
Berdasarkan
model
ini,
kualitas
suatu 
jasa  yang 
dipersepsikan
pelanggan
terdiri  atas  dua  dimensi 
utama  (libat 
Gambar
2.10). 
Dimensi  pertama,
technical   quality 
(outcome  
dimension)  
berkaitan 
dengan
kualitas
ou1put
jasa
yang 
dipersepsikan
pelanggan.
Komponen
ini
dapat 
dijabarkan
lagi
menjadi  tiga
tipe
(Zeitl1aml, Parasuraman, Berry,
1990):
a.  
Search   quality, 
yaitu   komponen 
kualitas 
yang 
dapat   diinspeksi  atau   dievaluasi
pelanggan 
sebelum 
dibeli  
dan   digunakan, 
misalnya  harga   dan
usia   kendaraan
bermotor  (lewat STNK  dan
BPKB);
b.   Experience
quality,
yaitu 
komponen
kualitas 
yang  hanya 
bisa
dievaluasi
pelanggan
setelah 
dibeli 
dan  atau 
dikonsumsi,
contohnya
ketepatan
waktu,
kecepatan
layanan,
kelezatan masakan, dan
kerapian basil
cukur
rambut;
dan
c.  
Credence  
quality,  
yaitu  
komponen 
kualitas    yang  
sukar  
dievaluasi 
pelanggan
sekalipnn jasa
telah
dikonsumsi, misalnya kualitas  operasi  bedah
syaraf.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter