Home Start Back Next End
  
116
Model-model
perceived
service
quality 
pada
umumnya
bersifat statis, 
meskipun
faktor   citra    (image)
memberikan 
nuansa 
model   
dinamis 
pada   
model  
tersebut.
Kebanyakan
model 
dan 
instrumen
kualitas
jasa 
lainnya
juga 
cenderuug
statis.
Karena
jasa 
merupakan
proses
dan 
secara
inheren
berorientasi
pada 
relasi,
maka 
konsekuensi
logisnya 
adalah 
bahwa  
persepsi
pelanggan  terhadap 
jasa   berkembang 
dan   berubah
sepanjang
waktu 
seiring
dengan 
berlanjutnya
relasi
antara 
pelanggan
dan
penyedia
jasa.
Bahkan
sekalipun
hanya 
ada 
satu 
service
encounter
tnnggal,
interaksi
atau 
encounter
tersebut
merupakan
proses
yang 
terdiri 
atas 
serangkaian
moments
of
truth 
dan 
persepsi
kualitas berkembang secara
dinamis  selama proses  interaksi tersebut berlangsung.
Implikasinya,
terjadi
pergeseran
fokus
dari  transaksi
tnnggal
ke
dalam 
ancangan
manajemen
jasa 
yang 
pada 
gilirannya
memicu
berkembangnya
upaya 
menyusun
model
dinamis 
yang   bisa   menjelaskan 
persepsi 
pelanggan 
terhadap
kualitas 
jasa.   Sebagai
hasilnya,
mulai 
banyak
riset 
difokuskan
pada 
konseptnalisasi
dan 
pengukuran
kualitas
relasi
(relationship
quality), yatiu
dinamika pembentukan
kualitas
jangka
panjang
dalam
relasi  pelanggan
berkelanjutan (Gronroos, 2000).
Kepuasan
terhadap
service encounter
(episode) spesifik akan 
mempengaruhi
perilaku
masa 
datang 
pelanggan
bersangkutan.
Perilakunya
akan 
tergantnng
pada
perasaannya dalam  halloyalitas dan
komitrnen pada  perusahaan (Liljander & Strandvik,
1995).
2.12.
Hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Komunikasi
Word of Mout/1
Pelanggan
yang  
puas 
cenderung
menceritakan
hal-hal
yang   baik 
tentang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter