Home Start Back Next End
  
57
l
J
2.3.1.1.
Defmisi
Ekspektasi  Pelanggan
Ekspektasi pelanggan
didefinisikan secara berbeda-beda oleh
sejumlah peneliti.
Ekspektasi
Pra-Pembelian
Diskonfirmasi
H
,
Ekspektasi
l
Kepuasan   j
Persepsi Kinerja
v
Pumabeli
Gambar
2.3
Model
Diskonfirmasi Ekspektasi
Sumber: Teas
&
Palan (1997)
Dalam 
rangka model 
diskonf'mnasi ekspektasi
(libat  Gambar 2.3),  Teas  & Palau
(1997) 
mengidentifikasi
setidaknya
macam
konsep  ekspektasi:
predictive
(Oliver,
1980); ideal (Tse  &
Wilton, 1988);
equitable (Tse &
Wilton; 1988);
deserved (Leichty
Churchill,
1979;
Miller,
1977);
experience-based
norms 
(Woodruff,
Cadotte 
&
Jenkins, 
1983);
desired
(Bolfing
&
Woodruff,
1988); dan 
minimum
tolerable
expectations 
(Miller, 
1977). 
Santos  
&
Boote  
(2003) 
bahkan 
memaparkan 
tipe
ekspektasi 
pelanggan 
yang  
disusun 
dalam  
hierarki 
ekspektasi  (libat  
Gambar 
2.4).
Kendati
demikian,
konsep 
ekspektasi
yang   tampaknya 
masib  
mendominasi
aplikasi
model 
diskonfmnasi
ekspektasi
adalah
predictive
expectations.
Berdasarkan
model 
ini,
ekspektasi 
berfungsi 
sebagai 
standar 
perbandingan.
Kinerja 
produk  atau   jasa  
pada
berbagai atribut
atau 
dimensi
relevan
dibandingkan
dengan
ekspektasi.
Perbandingan
tersebut 
akan  
menghasilkan 
reaksi 
konsumen 
terhadap 
produk/jasa 
dalam  
bentuk
keupasan
atau 
persepsi
kualitas. Sebagai
gambaran,
beberapa
macam 
definisi
ekspektasi
konsumen yang
banyak dijumpai dalam
literatur
meliputi:
a.  
''Probabilitas
yang 
ditentukan
pelanggan
untuk 
terjadinya
event
positif 
dan 
negatif
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter