Home Start Back Next End
  
61
para 
peneliti 
dan
manajer. Dalam
berbagai
model 
kepuasan
pelanggan,
perceived
performance kadangkala
ditempatkan
sebagai
anteseden
diskonfumasi,
kadangkala
sebagai anteseden langsung untuk
kepuasan (lihat  lagi
Gambar 2.3).
Menurut Spreng (1999), konsep perceived peiformance bisa
dipilah menjadi dua
macam.
Pertama, 
perceptual 
peiformance,
yakni 
"the    evaluationless 
cognitive
registering of
the
product  attributes, 
level
of
attributes, or
outcomes; 
these
are
beliefS,
which  are
the
subjective  probabilities
that
the
aspect  in
question 
is
associate 
with
the
producf'.
Defmisi
ini
mirip 
dengan 
definisi
oliver 
(1997)
dan
Spreng,
MacKenzie
&
Olshavsky
(1996).
Kedua,
evaluative 
peiformance, yaitu
"an
evaluative 
judgement 
of
product  attributes 
or
the
product  outcomes  that
is
made
by
assessing  the
ability  of
the
product   to 
meet 
one 's 
needs   or 
desires".
Hasil  
pengujian 
terhadap 
kedua  
ukuran
perceived 
performance
ini 
menunjukkan
bahwa  evaluative  performance
merupakan
ukuran
altematif
untuk 
kepuasan
atribut
(Spreng, 1999).
Secara
umum, 
Spreng
(1999)
merekomendasikan 
agar  
evaluative 
performance 
hanya    digunakan 
sebagai 
ukuran
kepuasan
pada 
level  atribut
sedangkan perceptual
peiformance digunakan
berbarengan
dengan 
standar
pembanding
tertentu,
seperti
kineija
ideal 
atau 
kinerja
yang 
diinginkan
konsumen.
2.3.2. Model Kepuasan Pelanggan
Menurut  
Schnaars   (1991),  
pada   
dasamya   tujuan     sebuah   bisnis   
adalah
menciptakan  para  
pelanggan  yang   puas.  
Sejalan  
dengan 
itu,   berbagai  upaya   telah
dilakukan
untuk 
menyusun
rerangka
teoretikal
guna 
menjelasakan determinan,
proses
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter