21
percobaan terlalu heterogen, salah satu cara untuk mengontrol variabilitas adalah dengan
mengadakan stratifikasi kedalam kelompok-kelompok yang lebih homogen.
RAL dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan beberapa perlakuan yang
disusun
secara
random
untuk
sebuah
unit percobaan
(Mattjik,
2006).
Tidak
ada
pembatasan yang dikenakan dalam menyusun perlakuan untuk tiap unit percobaan.
Dalam RAL perlakuan diterapkan kepada satuan percobaan seluruhnya secara acak (satu
kali pengacakan) sehingga setiap satuan percobaan mendapat peluang yang sama untuk
menerima setiap perlakuan.
Dan satuan-satuan percobaan
harus diproses
menurut
urutan
acak
yang
sudah
dilakukan
sekiranya
diduga urutan akan mempengaruhi pengamatan.
Urutan kegiatan
itu
misalnya
urutan menyiram,
memupuk,
memanen, dan semua
kegiatan lain yang harus dikerjakan dalam suatu percobaan.
RAL baik untuk percobaan yang mempunyai bahannya bersifat homogen,
percobaan kecil (percobaan
yang menyediakan derajat kebebasan untuk galat < 20.
Peneliti harus benar-benar mempertimbangkan antara penggunaan rancangan lain agar
memisahkan
galat
dari
pengaruh
lain
dan kehilangan
derajat
kebebasan
untuk
galat
dengan tidak menggunakan RAL.
Model
liner
aditif
secara
umum
dari
rancangan
satu
faktor
dengan
rancangan
acak lengkap dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model tetap dan model acak. Model
tetap
meruapak
model
dimana
perlakuan-perlakuan
yang
digunakan
dalam percobaan
berasal dari populasi yang terbatas dan pemilihan perlakuannya ditentukan secara
langsung
oleh
si
peneliti.
Sedangkan
model acak
merupakan
model
dimana
perlakuan-
perlakuan yang dicobakan merupakaan contoh acak dari populasi perlakuan.
|