38
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan
yang
sederhana.
(Offer error prevention and simple error handling)
Dalam mendesain,
sebisa
mungkin
sistem harus
menyediakan
error prevention,
sehingga
pengguna
tidak
akan
membuat
kesalahan
yang
fatal,
contohnya,
pada
menu untuk memasukkan nama, user tidak diperbolehkan untuk memasukkan angka.
Jika
user
melakukan
kesalahan,
sistem
harus
dapat
mendeteksi
kesalahan
tersebut
dan menampilkan kesalahan pengguna dan memberikan contoh penggunaan yang
benar secara sederhana.
6. Mengijinkan pembalikan aksi yang mudah. (Permit easy reversal of actions)
Dalam mendesain, sebisa
mungkin
tindakan
yang
telah dilakukan
sebelumnya dapat
di
undo.
Hal
ini
akan
memudahkan
pengguna
jika melakukan kesalahan yang tidak
disengaja ketika sedang mengerjakan sesuatu.
7. Menyediakan pengendalian internal. (Support internal locus of control)
Sistem yang dirancang
haruslah dapat
membuat pengguna
merasa
menguasai sistem
dan sistem akan memberikan respon atas aksi yang diberikan.
8. Mengurangi beban hafalan. (Reduce short-term memory load)
Oleh karena keterbatasan
manusia dalam
mengingat dan
memproses
informasi dalam
waktu yang singkat maka dari itu tampilan sebaiknya dibuat sesimple mungkin
sehingga dapat diterima dengan
mudah oleh pengguna. Fasilitas seperti akses online
untuk memerintahkan format sintaksis, singkatan, kode, dan informasi lainnya harus
disediakan.
Suatu
program yang
interaktif dan
baik
harus
bersifat
user friendly.
(Shneiderman, 1998, p15)
menjelaskan 5 kriteria
yang harus dipenuhi oleh suatu
program yang user friendly yaitu :
|