35
hasilnya dengan hasil pengklasteran yang didasarkan pada data asli,
yang masih utuh (sebelum dikurangi).
5.
Di dalam pengklasteran non-hierarki, pemecahan mungkin tergantung
pada urutan objek (kasus) dalam seluruh data. Lakukan mulitiple run
dengan menggunakan urutan objek yang berbeda sampai pemecahan
menjadi stabil.
2.4.4
Jenis Pengklasteran
Menurut Supranto (2004, p150), di dalam analisa klaster terdapat 2
jenis pengklasteran, yaitu pengklasteran hierarki dan pengklasteran non-
hierarki.
1.
Pengklasteran hierarki
Pengklasteran hierarki ditandai dengan pengembangan suatu
hierarki atau struktur mirip pohon (tree like structure). Metode hierarki
bisa berupa aglomeratif (pemusatan) atau devisif (penyebaran).
Pengklasteran aglomeratif dimulai dengan setiap objek dalam suatu
klaster yang terpisah. Klaster dibentuk dengan mengelompokkan objek ke
dalam suatu klaster yang terpisah. Klaster dibentuk dengan
mengelompokkan objek ke dalam klaster yang semakin membesar
(semakin banyaknya elemen atau objek yang menjadi anggotanya). Proses
ini dilanjutkan sampai semua objek menjadi anggota dari suatu klaster
tunggal (a single cluster). Sebaliknya pengklasteran divisif dimulai dari
semua objek dikelompokkan menjadi klaster tunggal. Kemudian klaster
|