33
Tahap 2: Enterprise Vision
Langkah berikutnya yang perlu dilakukan dalam membangun strategi
e-SCM
yang efektif adalah mengetahui
dan mensukseskan visi dari
perusahaan. Untuk mencapai visinya, perusahaan perlu mengetahui
tingkat
kompetitif dari bisnis yang dilakukan. Tahap ini mendefinisikan kompetensi
kompetitif yang ada pada infrastruktur saat ini dan yang ada pada jaringan
supply chain dalam usaha perusahaan untuk mencapai visi yang ada.
Tahap 3: Supply Chain Value Assessment
Keputusan
untuk mengimplementasikan teknologi
harus didasarkan
pada pemahaman mendalam mengenai proses bisnis
mana yang dapat
dikembangkan menjadi e-business.
Salah satu cara untuk mencocokkan
inisiatif penerapan teknologi, proses bisnis, dan visi strategis adalah dengan
menggunakan supply chain value assessment (SCVA).
Tujuan dari SCVA
adalah untuk menentukan dan memprioritaskan
inisiatif e-business
mana yang perlu diambil agar dapat menghasilkan
manfaat maksimal bagi perusahan dan anggota lainnya dalam supply chain.
Step 4: Opportunity Identification
Setelah SCVA dilakukan,
akan timbul beberapa pilihan inisiatif yang
mungkin
untuk dilakukan
dan peluang apa saja yang dimiliki oleh
perusahaan. Setelah diprioritaskan, tahap ini akan menentukan tipe
implementasi strategi e-SCM
seperti apa yang dapat dilakukan, peluang
kompetitif yang ditimbulkan, dan perkiraan biaya yang ditimbulkan.
Step 5: Strategy Decision
Sekarang eksekutif perusahaan dapat berfokus pada inisiatif dan
pemanfaatan peluang yang dipilih. Keputusan yang dibuat harus berfokus
|