![]() 11
ternpat
yang
sepertinya amat
sangat
jauh,
Edward
mendengar Abilene
memanggilnya.
"Edwaaard!" ia
berteriak, "kembali!"
Kembali? Teriakan macam
apa
itu?
pikir
Edward.
.
Ketika
jungkir-balik, telinga dan
ekor
jumpalitan, ia berhasil
melihat
sekilas
Abilene untuk
terakhir kali.
Gaelis itu
berdiri
di
dek
kapal,
berpegangan pada
pagar
dengan
satu
tangan.
Di
tangannya yang
lain
ada
lampu-bukan, yang
dipegang Abilene itujam saku
emasnya.
Abilene
mengangkatnya tinggi -tinggi,
dan
benda
tersebut memantulkan sinar
matahari.
Jam
saku
milikku, pikimya. Aku
membutuhkannya.
Lalu
Abilene
hilang
dari
pandangan dan
si
kelinci
tercebur
ke air
begitu
keras
sehingga
topinya terlepas dari
kepala.
Kemudian
ia
tenggelam.
Ia terns,
terns,
terns
tenggelam. Kedua
matanya
memandang air
yang
akhimya bernbah menjadi sehitam
malam.
Edward meluncur
makinjauh ke
bawah.
Ia berkata
dalam
hati,
Kalau
akt,t memang
akan
tenggelam, sekarang mestinya
sudah
terjadi.
Jauh
eli atasnya,
kapal
yang
elitumpangi
Abilene
terns
berlayar
mulus;
dan
kelinci
porselen
itu
mendarat, akhimya, di
dasar
!aut,
terselungkup. Di
sana,,dengan kepala
terbenam dalam
lumpur,
ia
merasakan emosi
tulus
dan
murni)ertamanya.
Edward Tulane
takut.
-'
Ia berkata
pada
elirinya seneliri
bahwa
Abilene pasti
akan
mencari
dan
menemukannya. Ini,
pikir
Edward, mirip
dengan
menunggu Abilene pulang
sekolah.
Aku akan
pura-pura berada
di
ruang
makan
rumah
di Egypt
Street,
menantijarnm pendek
pindah
ke angka
tiga
danjarum panjang
panjang
mendarat di
dua
belas.
Kalau
saja
ada
jam,
aku
akan
bisa
tabu
pasti.
Tapi
,,. · tidak
penting;
Abilene akan
sampai eli sini
sebentar Jagi, takkan
lama.
·
Jam-jam berlalu.
Lalu
hari-hari. Dan
minggu-minggu. Dan
bulan-
bulan.
Abilene
tidak
datang.
Edward, karena
tak
punya
kegiatan lain
yang
lebih
baik,
mulai
berpikir. Ia
memikirkan bintang-bintang. Ia teringat seperti
apa
bintang
bintang
itu
kalau
dilihat
dari
jendela kamamya.
Apa
yang
membuat
mereka bersinar begitu
cemerlang, ya? Pikimya,
dan apakah
mereka
tetap
bersinar eli suatu
tempat
walaupun
ia tidak
bisa
melihatnya? Seumur hidup,
ia
berpikir,
tak
pemah aku
Jebihjauh dari
bintang
bintang
elibanelingkan saat
ini.
Pada
hari
ke-
297
penderitaan Edward, teijadi
badai.
Badai
itu
begitu
kuat
sehingga
mengangkat Edward dari
dasar !aut
dan
membuatnya
menari
nari
gila,
liar dan
berputar-putar. Air
memukulinya, mengangkat, dan
mengempaskannya.
Tolong!
pikir
Edward.
|