| 
 4  
Di TK, siswa diberi kesempatan untuk belajar dan diberikan  
kurikulum pembelajaran  
yang  
sesuai  
dengan  
usia  
pada  
tiap-tiap  
tingkatannya. Siswa diajarkan mengenai hal-ihwal berikut ini:  
  
Agama,  
  
Budi bahasa,  
  
Berhitung,  
  
Membaca (mengenal aksara dan ejaan),  
  
Bernyanyi,  
  
Bersosialisasi  
dalam  
lingkungan  
keluarga  
dan  
teman-teman  
sepermainannya, dan  
  
Berbagai macam keterampilan lainnya.  
Tujuan  
TK  
adalah  
meningkatkan daya  
cipta  
anak-anak  
dan  
memacunya  
untuk  
belajar  
mengenal  
berbagai  
macam ilmu  
pengetahuan  
melalui pendekatan nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik,  
motorik,   
kognitif,   
bahasa,   
seni,   
dan   
kemandirian.   
Semua   
dirancang  
sebagai  
upaya  
mengembangkan  
daya pikir dan peranan anak dalam  
hidupnya. kegiatan belajar ini dikemas dalam model belajar sambil  
bermain.  
2.1.3  
Metode Montessori  
Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-  
anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori,  
seorang  
pendidik  
dari  
Italia  
di  
akhir  
abad  
19  
dan  
awal  
abad  
20.  
Metode  
ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada  
juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.  
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan  
diri pada anak dan pengamatan klinis dari  
guru (sering disebut  
"direktur"  
atau  
"pembimbing").  
Metode  
ini  
menekankan  
pentingnya  
penyesuaian  
dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran  
aktivitas   
fisik   
dalam   
menyerap   
konsep   
akademis   
dan   
keterampilan  
praktek. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak  
(koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.  
Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama  
"Montessori," kata itu sendiri bukan  
merupakan merk dagang, juga tidak  
dihubungkan dengan organisasi tertentu saja.  
 |