31
career planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career
planning). (Marwansyah, 2010, p.207)
Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat
dipisahkan dan disendirikan. Seorang individu yang rencana karir individualnya
tidak dapat terpenuhi di dalam
organisasi, cepat atau lambat individu tersebut
akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi/perusahaan
perlu
membantu karyawan dalam perencanaan karir sehingga keduanya dapat saling
memenuhi kebutuhan. (Marwansyah, 2010, p.208)
Perencanaan karir individual (individual career planning) terfokus pada
individu yang meliputi latihan diagnostik, dan prosedur untuk membantu
individu tersebut menentukan
jati diri
dari segi potensi dan kemampuannya.
Prosedur ini meliputi suatu pengecekan realitas untuk membantu individu
menuju suatu identifikasi yang bermakna dari kekuatan dan kelemahannya dan
dorongan memimpin kekuatan dan mengoreksi kelemahan.(Marwansyah, 2010,
p.216)
2.1.5
Pengembangan Karir
Pengembangan karir (seperti promosi) sangat diharapkan oleh
setiap
pegawai, karena
dengan
pengembangan ini akan
mendapatkan hak
hak yang
lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non material
misalnya, kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas dan sebagainya. Sedangkan
hak-hak yang tidak bersifat non material misalnya status sosial, perasaan bangga
dan sebagainya.(Marwansyah, 2010, p.220)
|