2
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh
dari sumber-sumber sebagai berikut:
1. Literatur
Pencarian data melalui, buku, artikel, majalah, dan website yang
berhubungan
dengan
materi
yang
di angkat
yaitu
yang
berhubungan
dengan
komik dan perkembangan dunia komik.
2. Survey
Pencarian data dengan melalukan suvey ke toko-toko buku
maupun
membuat
kuesioner. Untuk mengatahui secara lebih detil tanggapan khalayak tentang
komik.
3. Wawancara
Wawancara
dengan
narasumber
dari
pihak
terkait.
Wawancara ini untuk
memperoleh data-data yang dapat mendukung pembuatan karya tulis ini.
Data-data
yang
terkumpul
kemudian
diolah dan di analisa. Data yang tekumpul
diperiksa
kembali
untuk
disesuaikan
dan
dipisahkan
mana
data
yang
dapat
di
pergunakan
untuk
mendukung
proyek
tugas
akhir.
Selanjutnya
data-data tersebut
dianalisa dan dibuatkan kesimpulan berkaitan dengan masalah yang dihadapi sebagai
dasar dalam mengambil keputusan.
Hasil rangkuman pencarian data adalah sebagai berikut:
2.1.2
Sejarah Komik Dunia
Sejarah komik yang akan dibahas adalah
menngenai komik modern yang
berkembang
hingga tahun 1900-an. Dan tidak mencakup apa
yang di sebut komik dalam
masa
klasik,
walaupun
hal
itu
dapat
di golongkan sebagai nenek moyang komik,
contohnya adalah relief di candi Borobudur dan Prambanan
yang dibuat pada abad ke-9
yang sebenarnya sudah berbicara melalui gambar (story board).
Berikut ini adalah sejarah singkat tentang komik dari berbagai belahan dunia:
2.1.2.1 Eropa
Cikal bakal komik eropa adalah karikatur
yang bermunculan sebelum abad ke 18.
Karikatur
yang
cukup
berpengaruh,
karya Thomas
Rowloandson
dan
James
Gillray.
Kemudian terbit buku cerita dengan
ilustrasi
gambar, berjudul Max
and
Moritz (1865),
karangan
Wihelm Busch.
Perkembangan
terus
terjadi
hinga
awal
abad
ke
19,
dimana
keluar buku cerita bergambar yang di tenggarai
sebagai
komik
modern
pertama,
yang
berjudul Histoire
de M.Vieux Bois (1837) karya Rodolphe Topffer yang di sebut-sebut
sebagai Bapak Komik Modern.
Belgia
dan Perancis
adalah
dua
negara
di
Eropa
yang
lebih
beperan
dalam
mengembangkan komik
Eropa, sehingga
muncul istilah Franco-Belgian Comic.
Berawal
di
Belgia tahun 1929, Koran
mingguan
Le Petit Vingtieme
memuat seri The
Adventure
of
Tintin
karya
Herge,
yang
saat
itu
ceritanya masih
mengandung
unsure
politik dan
rasis.
Kemudian
menyusul
komik-komik
karya
Maurice
de
Bevere
alias Morris yang
awalnya dimuat di
majalah komik
Le Journal de Spirou,
Les Schtroumpfs/The Smurf
|