2
3
karya
Peyo
yang
juga
di
muat
di
Le
Journal
de
Spirou
(1958),
Asterix
(1959)
karya
Rene Goscinny dan Albert Uderzo yang di muat di majalah Pilote, sertta Arad
en
Maya
(1960-an) karya Lo Hartog van Banada dan Jan Steman.
Sederet
komikus
di
atas
tanpa
di
sadari
memberikan
gaya
baru
dalam berkomik
seperti komik popular Tintin yang mengenalkan gaya garis bersih atau halus, dimana
bayangan objek gambar di minimalkan. Selain itu ada juga gaya dinamis yang,
mengandalkan
beragam ketebalan
garis
untuk
member
tekanan
visual,
seperti
yang
diterapkan oleh Morris dan Peyo. Saat itu bukan berarti komik-komik luar Eropa seperti
komik
Amerika
dan
Jepang
tak
beredar
di pasar
Eropa,
hanya
saja
kurang
bergitu
mendapat perhatian pasar. Hal ini bisa jadi sebagai inmplikasi Jerman menginvasi
Negara
Eropa
lainnya
di
bawah
kekuasaan
Adolf
Hitler.
Hanya
The
Spirits,
Peanuts
dan
Calvin
and
Hobbes
yang
mendapat
sambutan
cukup
baik
di
pasar
Eropa.
Menjelang
tahun
2000,
pasar
komik
Eropa
di gempur
manga
yang
mempengaruhi
perkembangan komik disana, dan
menghasilkan perpaduan manga dari segi cerita
dengan gaya visual komikEropa yang diistilahkan La Nouvelle Manga, yang diprakarsai
oleh Frederic Boilet.
2.1.2.2 Amerika Serikat
Kemunculan Max and Morritz karya Wilhelm Busch menjadi inspirasi bagi
Rudolph
Dirks
saat
membuat The
Katzenjammer
Kids
(1897).
Demikian
juga
halnya
dengan The
Yellow
Kid (1895), karya Fenton Outclat bukanlah penemu
balon
berekor/balon kata,
namun
teknik
ini
menjadi standar bagi komikus
lain dalam membuat
komik humor, termasuk The
Katzenjammer
Kids. Di masa ini, cerita-cerita komik
kebanyakan
mengenai
anak-anak
dan
binatang yng lucu-lucu, The Yellow Kid turut
membuka pintu industry komik di Amerika Serikat.
Industri komik Amerika
mencoba bertahan dengan
meluncurkan beberapa komik
yang
karakternya
cukup
dikenal
seperti
Krazy Kat,
salah
satu
tokoh
dalam komik
strip
The
Family
Upstairs
(1910) karya George Herriman
untuk
Koran
Harian
Sunday.
Setelah debut Krazy Kat, Chicago American mempromosikan komik Mutt
and
Jeff dan
terjual 45.000 kopi. Sementara itu, Januari tahun 1929 terbit The Funniest No. 1 hingga
No. 36 karya George Delacorte, komik pertama dengan empat warna. Lalu King
Features
menerbitkan Mickey
Mouse
versi
komik
pada
tahun
1930
yang
di
kerjakan
Walt Disney sebagai penulis, Win Smith sebagai inker, dan Ub Iwerks sebagai
ilustrator
dan colorist.
Pertumbuhan berarti akhirnya menjemput komik Amerika di Tahun 1930-an
dengan
keluarnya
komik-komik
petualangan.
Diantaranya
Tarzan
of
the
Apes
(1929)
karya
Harold Rudolf
Foster alias Hal
Foster
yang dijuluki
master dunia
gambar, Dick
Tracy
(1931) karya Chester Gould dan
Flash
Gordon
(1934)
karya
Alex
Raymond.
Masa
ini
di sebut
era
emas
yang
memiliki
tiga
karakteristik,
yaitu
fiksi
ilmiah,
cerita
detektif,
dan
petualangan.
Sebelumnya,
Tarzan of the Apes
dikarang
oleh Edgar rica
Borroughs
di
tahun
1912
dalam bentuk
novel,
lalu
di
adaptasikan
oleh
Hal
Foster
dan
diformat
menjadi
komik strip.
Lain
lagi
dengan
Flash Gordon
yang
merupakan
hasil
pengembangan ide Raymond saat hendak menciptakan superhero fiksi ilmiah. Kejayaan
komik Amerika Serikat diikuti dengan membuat mainan karakter Flash Gordon dan
menayangkan serialnya yang zaman itu merupakan serial termahal. Selanjutnya, muncul
berbagai genre komik dengan pesonanya masing-masing.
|