4
2.1.2.3 Jepang
Suiho
Takigawa
mengeluarkan Private
Second
Class
Norakuro
(1931) yang
mengangkat kisah seekor anjing militer. Lulusan Japan School of Art ini kemudian di
kenal sebagai pionir industri manga di jepang. Pada umumnya visual manga sederhana
dan hitam putih. Dalam perkembangannya , industry komik Jepang dipengaruhi oleh dua
peristiwa
besar,
gerakan Meiji
dan
Perang
Dunia
II.
Okupasi
Amerika
atas
Jepang
di
tahun 1945-1952 cukup mempengaruhi peredaran komik dan tanyangan asal Amerika
seperti
Disney
di
Jepang.
Bisa
dikatakan perkembangan
manga
adalah
simbiosis
antara
perkembangan estetika dan kebudayaan Jepang yang berinteraksi dengan pengaruh-
pengaruh barat yang menimbulkan adanya inovasi dan transnasionalisasi.
Manga modern muncul setelah perang dunia II, dimana militeristik dan
ultranasional membentuk infrastruktur politik dan ekonomi di Jepang. Meski saat itu ada
kebijakan
Amerika
Serikat
mensensor
kesenian yang
memuja
militer
Jepang,
publikasi
manga tidak terpengaruh. Tahun 1947 Konstitusi Jepang membekukan segala bentuk
sensor.
Hal
ini
menghasilkan
ledakan
kreativitas artistic. Dua seri manga pun terbit
Tetsuwan
Atomu
(Astro
Boy) karya
Osamu
Tezuka
(1951)
dan
Sazae-san
(1946)
karya Machiko Hasegawa dan mempengaruhi perkembangan manga selanjutnya.
Pengaruh
Amerika
sangat
tampak
dalam dua
komik
di
atas.
Komik
pertama,
dari
segi
visual
dimana
Astro Boy
memiliki
mata
besar
di
pengaruhi
oleh
kartun
asal
Amerika
Serikat
di
zaman
itu, Betty
Boop (1930)
karya
Max
Fleischer
serta
Mickey
Mouse
(1928) karya Walt Disney dan Ub Iwerks, serta Bambi (1942) animasi keluaran Walt
Disney yang diadaptasi dari buku cerita karta Felix Salten yang ia tulis tahun 1923.
Tezuka kemudian diaanggap sebagai penemu gaya
mata besar di dunia animasi
Jepang.
Komik
kedua
mencuti
perhatian
lewat
isi ceritanya.
Tokoh
Sazae-san
di
ceritakan
tak
seperti wanita Jepang kebanyakan yang memakai kimono atau sangat patuh pada
suaminya. Ia berani menjadi dirinya sendiri dan berpakaian ala barat.
Kemunculan dua komik tersebut tak hanya mempengaruhi komikus lainnya
dalam membuat
manga,
tapi
juga
memecah
pasar
berdasarkan
seksual.
Shonen
manga
adalah
sebutan
manga
untuk
pembaca
laki-laki
dan
Shoujo
manga
manga
untuk
pembaca
perempuan.
Mengenai
dalam
manga,
tak ada karakter khusus, karena gaya
gambar dalam
manga bisa terdiri dari
gambar realistik
hingga
gambar ekstrim deformasi.
Walau pada masa pertumbuhannya manga di pengaruhi oleh komik-komik Amerika,
bukan
berarti
manga
tak
dilirik
Negara
lain. Ada
juga
komik-komik
asal
amerika
yang
dipengaruhi
oleh
manga,
seperti
Ninja
High
School
karya
Ben
Dunn
dan
Zot!
Karya
Scott McCloud. Vernon Grant adalah artis Amerika pertama yang mengenalkan
pendekatan visual dan konsep ala manga ke dunia
kartun
Amerika.
Selain
Amerika
pengaruh manga juga menyebarang hingga ke Eropa,
yang
diprakarsai
oleh
Frederic
Boilet.
Kartunis
asal
Perancis
ini
mencoba mengombinasikan
gaya
artistik
komik
Eropa
dan kelebihan manga yang terletak pada ceritanya. Hasilnya adalah Mariko Parade karya
Frederic Boilet dan Kan Takahama, kombinasi ini dikenal dengan istilah Nouvelle
Manga.
2.1.3
Sejarah Komik Indonesia
Tahun 1930-an dapat dikatakan sebagai tonggak cergam modern Indonesia,
yaitu
dengan
munculnya
cergam strip
Put
On
karya
Kho
Wang
Ghie
dalam surat
kabat
Sin
Po,
yakni
sebuah
media
komunikasi
China peranakan
yang
berbahasa
melayu.
Cergam
strip
Put
On
ini
pertama
kali
di
terbitkan
tahun
1930.
Sin
Po
telah
memuat
beberapa
|