![]() 9
keragaman budaya, dan kekayaan
alam Indonesia. Pewarnaan dari
merah
t
menuju ke
kuning
i
mengandung filosofi
pergerakan
terbit sampai terbenamnya matahari, warna
biru adalah waktu saat beraktivitas dari kedinamisan, dan warna
hijau adalah pencapaian
dari
sebuah
kemakmuran.
Grafis
bulatan
yang
berputar
tiada
henti
di
atas
kedua
huruf
i
melambangkan kesatuan
makna
dari
kata
Indonesia
dan
kata
Indah,
serta
melambangkan
TMII
sebagai
tujuan
terbaik
untuk
melihat
lebih
dekat
keindahan
dan
kekayaan budaya dan alam Indonesia.
Maskot
berupa
tokoh
epos
Ramayana,
yakni
Anjani Putradisingkat NITRA
nama
lain
Sang
Hanoman. Tokoh
NITRA
menjadi
icon
TMII
dan
berperan
sebagai
sarana
pengenal
yang
mempunyai
makna
informatif
agar
mudah
diingat
dan
lekat
di
hati.
Penggunaan
maskot NITRA
diresmikan oleh Ibu
Tien Soeharto bertepatan
dengan ulang tahun ke-16 TMII pada 20 April 1991.
Gambar 2.2 NITRA
Pemilihan tokoh NITRA didasarkan atas pertimbangan:
NITRA
berwujud
kera
putih
yang
perkasa,
mempunyai
kepribadian
menonjol,
seperti
berjuang
membela
dan
menegakkan kebenaran
tanpa
pamrih,
mahir
berdiplomasi sehingga dipercaya sebagai duta.
NITRA
memiliki berbagai
kesaktian, sehingga
mampu
membasmi angkara
murka dan membela kebenaran.
NITRA
merupakan kesayangan dewa
yang
dikaruniai
usia
sangat
panjang
sebagai pembina generasi selanjutnya.
NITRA mempunyai
watak
yang
dapat
diteladani
dan dapat
menjadi
sumber
inspirasi yang menyatu dengan misi TMII sebagai wahana pelestarian,
pengenalan
dan
pengembangan budaya,
duta
seni,
serta
mewariskan
segala
sesuatunya untuk generasi yang akan datang.
NITRA
mencerminkan
budi
luhur,
diharapkan
menjadi
suri
tauladan
bagi
generasi
muda
dan
menjadi
pilihan
idola
yang
bersumber dari
nilai
budayanya
sendiri.
Visualisasi
NITRA
mengarah
pada
bentuk
fisik
yang
disesuaikan
agar
menarik
dan disenangi anak-anak, remaja, dan dewasa: ramah dan
lucu tetapi tetap
dengan
mempesona dengan
nilai
budaya
yang
dibawa
dan
filosofi
dari
mascot
NITRA itu sendiri.
|