Home Start Back Next End
  
16
pertamanya adalah
menerbitkan
majalah,
ia pun
memipn
majalah The Dawn
Di kota
ini
juga
Tan
menulis Naar
de
Republiek
Indonesia. Buku
pertama
yang
menggagas
sebuah
Negara merdeka
bernama
Republik Indonesia. Di
Kanton
penyakit
paru-parunya
mula
kambuh karena suhu yang dingin. Setelah beberapa kali berobat ia pun disarankan
untukpergi ke daerah yang cuacanya hangat.
1924 –
Tan
Malaka
mengajukan
permohonan
untuk minta izin pulang ke Indonesia
kepada gubernur Jenderal Belanda Dick Fock, namun ditolak. Akhirnya ia pergi ke
Filipina
dengan
nama
samara
Elias Fuentes, tak
sampai
dua
tahun dia
ditangkap polisi
Filipina yang berada dalam kekuasaan intel Amerika, Belanda dan Inggris.
1926-
Ia
mendirikan PARI
(Partai Republik Indonesia) di Bangkok, setelah
sebelumnya tidak mendukung gagasan PKI yang akan melakukan pemberontakan di
Indonesia. Karena
hal
inilah
ia dan PKI mulai pecah. Ia
juga
menulis salah satu karyanya
Massa Actie yang ditujukan pada komunis di
tanah air
tentang tata cara revolusi,
namun
sayangnya terlambat. Kelak 30 tahun kemudian ketidak setujuannya ini membuat ia
dianggap 
sebagai 
pengkhianat 
partai, 
disamakan 
atau 
dikatakan 
sebagai 
Trotskys
(pengikut Leon Trotsky, lawan politik Stalin) oleh D.N Aidit ketua PKI pada saat itu.
1927-  Ia pun kembali ke tiongkok. Kali ini ia ke kota Amoy
1932-
Pecah perang antara Jepang dan Cina ia pindah ke Hong Kong menyamar
sebagai
Ong
Song
Lee.
Di
Kowloon
ia
dikira
sebagai Dawood buron dari singaura, ia
bersilat minang melawan polisi Hong Kong yang memakai jurus kungfu. Ia menang,
namun muncul Gurkha. Ia pun menyerah di tangan mereka. Setelah dipenjara di Hong
Kong
ia
diputuskan
akan
dibuang
ke
shanghai.
Namun
Tan
berhasil
mengecoh
polisi
yang
mengawalnya
dan
berhasil
meloloskan
diri
di
Pelabuhan
Amoy. 
Disana
penyakit
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter