14
W1 = berat bejama, air, dan agregat kasar (gram)
W2 = Berat bejana dan air (gram)
2.3
Bahan Tambah
Admixture adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada
saat atau selama pencampuran berlangsung. Fungsi dari bahan ini adalah untuk
mengubah sifat-sifat dari beton agar menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu, atau
untuk menghemat biaya.
Admixtureatau bahan tambah didefinisikan dalam Standard Definitions of
Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates(ASTM C.125-1995:60) dan
dalam Cement and Concrete Terminology(ACI SP-19) sebagai material selain air,
agregat dan semen hidroloik yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang
ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung (Mulyono, 2005).
Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat dibedakan
menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat mineral (additive). Bahan tambah
admixture ditambakan saat pengadukan dan atau saat pelaksanaan pengecoran (placing)
sedangkan bahan tambah aditif yaitu bersifat mineral ditambahkan saat pengadukan
dilaksanakan.
Bahan tambah ini biasanya merupakan perilaku beton saat pelaksanaan pekerjaan
jadi dapat dikatakan bahwa bahan tambah kimia (chemical admixture) lebih banyak
digunakan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan. Bahan tambah aditif yang
merupakan bahan tambah yang lebih banyak bersifat penyemenan
jadi bahan tambah
aditif lebih banyak digunakan untuk perbaikan kinerja kekuatan. Berikut adalah
penjelesan dan klasifikasi bahan tambah:
|