menyatakan
terang-terangan
persetujuan
kita
pada
pandangan
orang
lain,
menunjukan minat besar pada orang tersebut, member bantuan-bantuan kecil,
meminta nasihat dan umpan balik pada mereka. Atau menunjukan kesukaan
dengan cara nonverbal.
2.4. Teori Prasangka Sosial
Prasangka
merupakan
sikap
negatif
terhadap
sesuatu yang lebih berada
pada
taraf
individual. Disebut individual
pada
dasarnya
yang
berprasangka
itu
adalah
manusia
individu, dan bukan manusia sebagai kelompok. Namun bila semakin banyak orang
dalam
kelompok
yang
dihinggapi
prasangka
yang
sama,
atau
prasangka
tersebut
semakin
meluas
di
kalangan
masyarakat,
maka prasangka itu disebut prasangka sosial,
atau stereotip. (Gea, 2002 : 166)
Seperti
dijelaskan
di
atas
bahwa
dalam
masyarakat,
ada
banyak
hal
yang
memang
dipandang
negatif secara
meluas. Contohnya orang
yang
memakai
narkoba pasti buruk.
Hal ini disebut dengan stereotip. Menurut Johnson dalam Liliweri (2005 : 208), stereotip
adalah
keyakinan
seseorang untuk menggeneralisasi sifat-sifat
tertentu
yang
cenderung
negatif
tentang
orang
lain
karena
dipengaruhi
oleh
pengetahuan
dan
pengalaman
bersama. Keyakinan itu
membuat orang untuk memperkirakan perbedaan antar
kelompok yang mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah sebagai ciri khas
individu atau
kelompok sasaran.
2.5. Teknik Montase
Menurut Humprey
dalam Mindedrop
(2005
:
162),
metode
paling
mendasar
dalam
sinema adalah
teknik
montase. Istilah
montase berasal dari
film
yang berarti
memilah-
|