depersonalisasi
adalah
perasaan
bahwa
tubuhnya
atau
dirinya
sendiri
menjadi
aneh
atau
tidak
lagi
nyata,
sedangkan derealisasi adalah
persepsi individu tentang
lingkungan
sekitarnya
yang
berubah
menjadi
aneh
atau
tidak
nyata.
Depersonalisasi
sering
tampak
pada individu
yang mengalami
gangguan
kecemasan,
depresi
dan
skizofrenia.
Karakteristik
utama
dari gangguan
depersonalisasi
adalah
adanya
perasaan
pemisahan
dan sesuatu
hal menjadi
tidak
nyata.
Proses
dalam
tubuh
individu
dan
peristiwa
di lingkungan
sekitar
sebenarnya
berlangsung
seperti
biasa
dan
tidak
ada
perubahan
berarti,
namun
mereka
merasakan
adanya perbedaan.
Mereka
merasakan
bahwa beberapa bagian tubuhnya berubah
menjadi asing bagi mereka, misalnya
menjadi
lebih
besar
atau
lebih
kecil
daripada
sebelumnya.
Selain
itu,
mereka
juga
dapat merasa bahwa sebagian tubuh mereka tidak ada dan tidak nyata.
2.3.4
Gangguan
Identitas Disosiatif (Dissociative
Identity Disorder)
Menurut
Kendall
dan Hammen
dalam
Semiun
(2007:394)
gangguan
identitas
disosiatif
adalah
bentuk
disosiasi
yang
dramatis
dimana
penderita
mengembangkan
dua
atau
lebih
kepribadian
yang
terpisah
dan
biasanya
jelas
berbeda.
Hal tersebut
disebabkan
karena
adanya
kompleks
kejiwaan
dimana
tata
susunan
kepribadian
yang
satu
menunjukan
ciri-ciri
yang
terpisah
dan
berlawanan
dengan
ciri-ciri
tata susunan
kepribadian
yang
lain baik dalam
segi
emosional
maupun
dalam
segi-segi
kognitif.
Misalnya
teliti
dan
ceroboh,
alim
dan
gairah,
acuh
tak
acuh,
dan
sebagainya.
Pergantian
pribadi
yang satu ke pribadi
yang
lain
mungkin
berlangsung
beberapa
kali
dalam
sehari,
dalam
satu
minggu, atau
dalam
beberapa bulan.
Penderita biasanya
tidak
ingat
apa
yang
terjadi
atau
mengalami
amnesia.
Jika
pribadi
yang
satu
sedang
berfungsi, maka pribadi yang lain terdesak ke alam yang tidak sadar.
|