![]() 35
Proses ini menunjukan
bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan
dan mempengaruhi respons. Stimulus atau rangsangan yang diberikan pada individu
dapat
diterima atau ditolak. Jika rangsangan ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan berjalan.
Hal ini menunjukan bahwa rangsangan tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi
individu
karena tidak adanya perhatian dari individu tersebut. Sebaliknya,
jika rangsangan itu
diterima oleh individu, berarti terdapat komunikasi dan perhatian dari organisme, dengan
demikian
proses selanjutnya dapat berjalan.
Begitu
pula dengan
Public
Relations
dalam
hubungannya
dengan
publik, haruslah
senantiasa
mengorganisasi
pesan
agar stimulus
yang ada pada
pubilk
akan
diterima
dengan
baik
dalam hal
ini
mencapai
citra
yang
baik.
Maka
berikut
ini
terdapat
bagan
dari orientasi
PR, yakni image building (membangun citra):
Gambar 2.3 Model Komunikasi dalam Public Relations
Sumber
Komunikator
Pesan
Komunikan
Efek
Perusahaan
Lembaga
Bidang/
Divisi Public
Relations
Kegiatan-
kegiatan
Publik-
publik PR
Citra publik
terhadap
perusahaan/le
mbaga/organi
(Sumber: Soemirat & Ardianto,
2002)
Dari
pemaparan
gambar
tersebut
dapat
dilihat
bahwa
kegiatan-kegiatan
PR dapat
diterapkan
melalui
komunikasi
yang
berkesinambungan
sehingga
pada
intinya
mengalami
suatu proses yang dapat membangun citra perusahaan/
lembaga/ organisasi.
Penilaian/ tanggapan
masyarakat
yang berkaitan
dengan
timbulnya rasa hormat
(respect), kesan-kesan yang
baik
dan menguntungkan terhadap suatu citra perusahaan/
|