19
Orang
dapat
menyalurkan
kemarahannya
dengan
mengumpat,
mengepalkan
tangan
seraya
melototkan
matanya,
mahasiswa
memprotes
kebijakan
penguasa negara
atau
penguasa
kampus dengan
melakukan
demontrasi.
3.
Sebagai komunikasi ritual
Suatu
komunitas
sering
melakukan
upacara-upacara
berlainan
sepanjang
tahun dan
sepanjang
hidup,
yang
disebut
para
antropolog
sebaga
rites
of passage,
mulai dari
upacara
kelahiran,
sunatan,
ulang
tahun, pertunangan,
siraman,
pernikahan,
dan
lain-lain.
Dalam
acara-acara
itu
orang
mengucapkan
kata-kata
atau
perilaku-perilaku
tertentu
yang
bersifat
simbolik.
Ritus-ritus
lain
seperti
berdoa
(salat,
sembahyang,
misa),
membaca
kitab
suci,
naik haji,
upacara
bendera
(termasuk
menyanyikan
lagu
kebangsaan),
upacara
wisuda,
perayaan
lebaran
(Idul
Fitri)
atau
Natal,
juga adalah
komunikasi
ritual.
Mereka
yang
berpartisipasi
dalam
bentuk komunikasi
ritual
tersebut
menegaskan
kembali
komitmen
mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.
4.
Sebagai komunikasi
instrumental
Komunikasi
instrumental
mempunyai
beberapa tujuan
umum, yaitu: menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai
instrumen,
komunikasi
tidak
saja kita gunakan
untuk
menciptakan
dan
membangun
hubungan,
namun
juga untuk
menghancurkan
hubungan
tersebut.
Studi
komunikasi
membuat
kita
peka
terhadap
berbagai
strategi
yang
dapat
kita
gunakan
dalam
komunikasi
kita
untuk bekerja
lebih
baik
dengan
orang
lain
demi
keuntungan
bersama.
Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi
dan
|