70
Dalam sebagian besar kasus, dua individu memiliki sudut
pandang yang berbeda. Taylor menggambarkan hal ini sebagai
membedakan
pandangan
dunia
(worldviews).
Dalam hal
ini
mengambil
manajer
dan
pegawai
sebagai
hipotesis
yang
berselisih
paham tentang
suatu kebijakan yang diajukan, harus melakukan setidaknya tiga hal
dalam menciptakan
pemaknaan
yang
berkaitan
:
(1)
mereka
harus
mendapatkan persetujuan tentang fakta-fakta yang mereka hadapi
bersama; (2)mereka harus menyetujui siapa yang akan melakukan sesuatu
pada fakta-fakta ini; (3) mereka harus menciptakan sebuah konteks atau
dasar
untuk
interaksi
yang
terus berjalan. Kegitaa
hasil
ini penting
untuk
tritunggal
a-b-x
dalam sebuah
organisasi.
Sebagai
contoh,
pegai
dan
manajer
mungkin
berbagi
pendapat bahwa
kebijakan
diperlukan
untuk
mengurangi
kesalahan
(fakta),
yang berarti
dibutuhkan
perubahan
dalam
praktik kerja (siapa yang akan melakukan apa), dan manajer memiliki
otoritas untuk membuat perubahan (dasar interaksi). Saat semua hasil ini
diraih (ada co-orientasi positif) dua individu
tersebut
menjadi
semacam
tim. Organisasi juga dibentuk dasan sebuah proses scaling up, interaksi
di atas interaksi.
Menurut
Taylor,
organisasi
adalah sebuah
proses
sirkuler
dengan
interaksi
dan
penafsiran
yang
saling mempengaruhi,
dengan
kata
lain,
interkasi menghasilkan pemaknaan bersama yang selanjutnya membentuk
interaksi kita. Hal ini akan lebih mudah dipahami jika kita dapat
membedakan dua istilah teoritis, percakapan (conversation) dan naskah
(text).
|