untuk
memahami
dan
mengambil
keputusan
agar
dalam keputusan
itu
terjadi
keseimbangan.
Keseimbangan inilah
yang
merupakan
system
dalam menentukan
arah
dan
tingkah
laku
seseorang.
Dalam
penentuan
arah itu terbentuk pula
motif
yang
mendorong
terjadinya
tingkah
laku
tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan
eksternal.
Dalam teori
S-O-R,
pengaruh
eksternal
ini
yang
dapat
menjadi
stimulus dan memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan
tingkah laku seseorang. Untuk keberhasilan dalam
mengubah
sikap
maka
komunikator perlu memberikan tambahan
stimulus
(penguatan)
agar
penerima
berita mau mengubah sikap. Hal ini dapat dilakukan dalam
barbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau hukuman. Dengan
cara demikian ini penerima informasi akan mempersepsikannya sebagai
suatu arti yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini
dilakukan atau tidak. Dengan sendirinya penguatan ini harus dapat
dimengerti, dan diterima sebagai hal yang mempunyai efek langsung
terhadap sikap. Untuk tercapainya ini perlu cara penyampaian
yang
efektif dan efisien.
Jika kita amati dari sisi keterpengaruhan,
maka
secara
pragmatis
iklan televisi mudah
mempengaruhi
kelompok
remaja
dibandingkan
kelompok dewasa. Artinya, jika teori S-O-R kita hubungkan dengan
keberadaan
remaja,
maka
kekuatan
rangsangan
iklan
televisi
begitu
kental
dalam
memantulkan
respon
yang
sebanding.
Sistem
seleksi
yang
|