37
khusus terhadap stimulus respon, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
Dalam teori ini terdapat tiga elemen penting, yaitu :
a.
Pesan (Stimuli, S)
b.
Penerima (Prganisme, O)
c.
Efek (Respon, R)
Menurut Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:277). Sosiologi
Komunikasi, Prinsip stimulus-response
ini
merupakan dasar teori dari jarum hipodermik,
teori
klasik
mengenai
proses
terjadinya
efek
media
massa
yang
sangat
berpengaruh.
Teori jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa
diibaratkan
sebagai
obat
yang
obat
yang
disuntikkan
ke
dalam
pembuluh
darah
audience,
yang
kemudian audience akan
bereaksi
seperti
yang
diharapkan.
Dalam
masyarakat
massa,
di
mana
prinsip
stimulus-respons mengasumsikan bahwa pesan
informasi dipersiapkan oleh
media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala
yang luas, sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar
individu, bukan ditujukan pada orang per orang, kemudian sejumlah besar individu itu
akan
merespon pesan
informasi
itu. Penggunaan teknologi telematika
yang semakin
luas
dimaksudkan untuk reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga diharapkan
dapat
memaksimalkan
jumlah
penerima
dan response
oleh
audience,
sekaligus
meningkatkan response oleh audience.
Model ini menggambarkan bahwa media
massa
mempunyai
efek
yang
sangat
kuat
dalam
masyarakat. Pendapat
ini didukung kenyataan bahwa
tingkat konsumsi
|