8
Namun, mereka mengakui bahwa para manajer umumnya percaya bahwa ada suatu
keuntungan
kuat
dari
menciptakan dan
memelihara
lingkungan
kerja
yang
menyenangkan,
seperti
peningkatan kemampuan untuk
menarik
karyawan
baru,
kepuasan
pelanggan
yang
lebih
baik,
komitmen
karyawan
lebih
kuat,
dan
menurunkan
pergantian
karyawan
dan
ketidakhadiran.
(Sebuah
lingkungan
kerja
yang
menyenangkan)
juga
dapat
meningkatkan kepuasan
kerja,
kreativitas,
dan
tindakan
kewarganegaraan.
Karyawan di lingkungan
kerja yang menyenangkan
sekarang
ini
kurang
mengeluh
tentang
kebosanan,
kecemasan
dan
stres (Ford,
McLaughlin, dan Newstron, 2004, p33).
Nohria, Gorysberg, dan
Lee (2008, p78-84) mencatat bahwa ini adalah suatu
penerimaan
kebijaksanaan
didukung
oleh bukti
empiris-bahwa
tenaga
kerja
yang
termotivasi
berarti
kinerja
perusahaan
akan
menjadi
lebih
baik.
Dan
Teori
X
dan
Teori
Y,
yang
dikembangkan
oleh
Douglas McGregor,
yang
kontras
pendekatannya
untuk
motivasi
yang
sering
diajarkan
di
mata
kuliah
manajemen.
Teori X didasarkan pada keyakinan bahwa orang tidak suka
bekerja dan untuk
mendapatkan mereka agar bekerja lebih dalam berbagai jenis pekerjaan perlu
adanya
tekanan langsung
yang
harus
diberikan
untuk
mencapai kinerja
maksimal. Teori Y manajer
memiliki pandangan
yang lebih positif tentang
motivasi pekerja.
Berdasarkan Teori X ada empat asumsi yang dipegang oleh manajer adalah :
1.
Karyawan secara
inheren tidak
suka bekerja
dan
bila memungkinkan,
akan
berusaha untuk menghindarinya.
2. Karena karyawan
tidak
suka
bekerja, mereka
harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam
dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
|