29
yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.
Komunikasinya bersifat monolog.
2.
Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang
pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik.
Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana
setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat
bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai
komunikan.
3.
Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya
dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang
atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah
komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa
organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui
suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu
organisasi mensyaratkan:
1.
Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan
semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang
jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
2.
Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi
baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi
sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang
|