29
keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif
ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga
keberlangsungan hidupnya saat mengalami krisis. (Kotler & Nancy,
Corporate Social
Responsibility : Doing The Most Good for Your Company,2005)
Melihat pentingnya pelaksanaan Corporate Social Responsibility
dalam membantu
perusahaan menciptakan citra positifnya maka perusahaan seharusnya melihat
Corporate Social Responsibility
bukan sebagai sentra biaya (cost center) melainkan
sebagai sentra laba (profit center) di masa mendatang. Logikanya sederhana, jika
Corporate Social Responsibility
diabaikan kemudian terjadi insiden. Maka biaya yang
dikeluarkan untuk biaya recovery
bisa jadi lebih besar dibandingkan biaya yang ingin
dihemat melalui peniadaan Corporate Social Responsibility itu sendiri. Hal ini belum
termasuk pada resiko non-finansial yang berupa memburuknya citra perusahaan di mata
publiknya (Wibisono,Membedah Konsep dan Aplikasi, 2007)
Berdasarkan definisi-definisi yang ada, penulis menyimpulkan; Corporate Social
Responsibility
adalah komitmen perusahaan untuk
memberikan kontribusi jangka
panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat
menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa
banyak hal, misalnya : bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan
berupa barang, dan lainnya.
|