40
dapat mempengaruhi seberapa jauh proses pembelajaran akan terjadi. Salah satu ide
tambahan yang sifatnya penting adalah identification atau identifikasi pada model
atau contoh yang ada di media. Jika seorang individu merasakan ada hubungan yang
kuat secara psikologis kepada model (ia dapat mengidentifikasi dirinya dalam model
tersebut), maka pembelajaran sosial akan lebih mungkin terjadi. Menurut White
(1972: 252), proses identifikasi muncul dari ingin untuk menjadi hingga mencoba
untuk menjadi model dengan melihat kualitas yang lebih luas atau besar
(identification springs from wanting to be and trying to be like the model with
respect to some broader quality). Jika seorang anak mengidolakan seorang penulis,
maka mungkin ia akan meniru penulis tersebut dari cara berpakaian sampai jenis alat
tulis apa yang sering dipakai oleh penulis tersebut.
Teori kognitif sosial juga memperhitungkan pentingnya kemampuan seorang
pengamat dalam melakukan tindakan tertentu serta kepercayaan diri individu
tersebut dalam melakukan tindakan itu. Teori ini dinamakan social efficacy atau
efikasi diri (Bandura, 1977a), dan dianggap sebagai persyaratan yang penting dalam
perubahan sikap. Misalnya contoh tadi, dimana seseorang dapat belajar bahasa
Inggris lewat menyaksikan tayangan televisi atau mendengarkan radio dengan siaran
asing. Jika individu tersebut tidak punya kepercayaan diri dan menganggap bahwa
mempelajari bahasa Inggris tidak penting, serta terus-menerus menggunakan jasa
penerjemah untuk setiap keperluan bahasa Inggrisnya, maka ada kemungkinan
bahwa individu ini tidak memiliki efikasi diri yang cukup
untuk dapat belajar dari
model yang ada di televisi maupun radio.
|