24
dan sebagainya) dan music film yang mengiringiny. Suara tipe pertama
sebenarnya secara semiotika berfungsi tidak terlalu berbeda dengan
gambar-gambarnya. Suara, sama seperti gambar, merupakan unsure dalam
cerita film yang dituturkan dan dapat disebutkan, dikategorisasikan, dan
dianalisis, dengan cara yang juga sebanding. Suara, sebagai tanda, terjalin
sangat erat hubungannya dengan tanda gambar. Suara bersama tanda
gambar membuat tanda-tanda yang kompleks. Tanda-tanda kompleks ini
memang ikonis, tapi kekuatan keberadaannya pada akhirnya diperoleh dari
indeksikalitas. Karena realitas yang ditampilkan seluruhnya atau sebagian,
tidak hanya mirip, tapi juga memiliki keterkaitan dengan realitas kita.
Film pada dasarnya bisa melibatkan bentuk-bentuk simbol visual dan
linguistik untuk mengkodekan pesan yang sedang disampaikan. (Sobur,
2009: 131)
Jadi dengan kajian semiotika kita dapat memahami secara lebih
mendalam dari pemaknaan yang ada pada film. Penonton seringkali tidak
menyadari tanda-tanda yang ada pada film yang dipakai sebagai simbol-
simbol yang merepresentasikan suatu pesan dikarenakan hanya terfokus pada
alur ceritanya saja. Simbol-simbol ini merupakan media bagi pembuat film
untuk mengkomunikasikan suatu pesan.
2.2.3 Teori Semiotika Roland Barthes
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam manusia dan bersama-sama
|