24
terakhir dari zaman ini ialah gaya Empire. Gaya ini lebih banyak diterapkan pada
interior dan furnitur.
g.
Revolusi Industri (1800-1900)
Pada era ini, terjadi fenomena besar yang mempengaruhi beberapa bidang
kesenian, khususnya furnitur dan interior, yaitu Revolusi Industri. Perkembangan
seni ditemukan dalam produk,
furnitur, interior, dan arsitektur, terdapat gaya
Victorian, Art & Craft dan Art Nouveau.
Pada zaman revolusi industri, status seni terbagi menjadi
tiga kelompok,
yaitu
seni tinggi (high art), seni menengah (middle art), dan seni rendah (low art).
Semasa pemerintahan Ratu Victoria di Inggris, seni lukis
dan desain grafis
bersifat komersil, sehingga image
yang diciptakan menggambarkan kehidupan
yang ideal dan indah. Namun karena banyaknya gaya yang dipadu-padankan,
produksi pabrik dipandang kurang estetis. Gaya ini pun mendapat tantangan dari
para pemikir yang membentuk gerakan Art & Crafts.
Art & Crafts merupakan
suatu gerakan moral dan estetika. Gerakan ini
menentang penggunaan teknologi mesin dan mengutamakan teknologi manual
atau handmade
dalam produksi. Tujuannya agar terdapat penjiwaan dan nilai
estetika dari desainer, seniman, dan pengrajinnya.
Art Nouveau muncul sebagai kelanjutan dari gerakan Art & Crafts. Art Nouveau
lebih mengarah memperbaharui pikiran dan kualitas desain
seiring
perkembangan industri pada masa itu. Gaya ini lebih banyak diterapkan pada
furitur, interior, dan arsitektur dibanding pada seni lukis.
h.
Zaman Modern (1900-1940)
Pada era modern ini, kesenian dan desain yang telah berkembang ke berbagai
negara,
memunculkan berbagai gaya seni dan desain di waktu yang bersamaan.
Dalam perkembangan seni rupa, muncul Fauvisme, Ekspresionisme, Kubisme,
Futurisme, Seni Fantasi, Dadaisme, Surealisme, Art Deco,
Konstruktivisme, de
Stijl, Wiener Werkstatte, Bauhaus, dan Internasional.
|