29
Davies dan Ikemo juga mengungkapkan bahwa masyarakat Jepang sangat
bergantung dengan ganbaru dan cenderung menggunakannya.
The Japanese make up their minds to begin something, they tend to think
ganbaru in the initial stages of the project (2002, hal. 84).
Terjemahan :
Orang Jepang
mengambil keputusan
untuk memulai
sesuatu, mereka
cenderung berpikir "ganbaru" pada tahap awal suatu proyek (2002, hal. 84).
Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan ganbaru dalam masyarakat Jepang
sangat sering, karena sebelum mereka melakukan sesuatu, mereka lebih dahulu
berpikir ganbaru untuk berjuang dan melakukan sesuatu.
Mereka pun menggunakan kata ganbaru
pada akhir surat untuk menyatakan
ekspresi mereka kepada si penerima surat tersebut agar bisa memberikan suatu
dorongan untuk terus bekerja keras sampai tujuan mereka tercapai. Hal tesebut sama
seperti yang digunakan oleh para murid di Jepang ketika mereka berusaha belajar
dengan keras demi kelulusan dari sekolah yang sedang mereka tempuh (Davies dan
Ikeno, 2002, hal. 84).
Dalam perguruan tinggi di Jepang pun, ganbaru
tetap digunakan oleh para
mahasiswa dan para dosen.
Even college students are visibly reinforced by a teachers admonition to
ganbatte (keep trying). Students will invariably smile wryly and reply
gambarimasu (I will keep at it) (Brown, 2004 ,hal. 21).
Terjemahan :
Bahkan para mahasiswa dan mahasiswi pun diperkuat oleh
nasihat seorang
guru atau dosen untuk "ganbatte" (terus berusaha). Mereka selalu membalasnya
dengan
tersenyum
kecut
dan membalas
ganbarimasu
atau (saya akan
terus
melakukannya) (Brown, 2004, hal. 21).
|