29
keterangsangan fisiologis, perasaan tegang (stressful), gelisah, khawatir, dan takut
dengan tingkat / derajat yang berbeda-beda.
2.2.2
Dimensi dalam Kecemasan
Menurut Haber dan Runyon (1984) bahwa jika individu mengalami perasaan
gelisah, gugup, atau tegang dalam menghadapi suatu situasi yang tidak pasti, berarti
orang tersebut mengalami kecemasan, yaitu ketakutan yang tidak menyenangkan
dan merupakan suatu pertanda sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan
merupakan kondisi emosi yang kompleks dengan efek yang luas pada perilaku.
David Sue, Derald Wing Sue, dan Stanley Sue (dalam
Haber dan Runyon,1984)
mengemukakan 4 dimensi kecemasan yaitu:
a.
Dimensi Kognitif (dalam pikiran seseorang)
Dimensi kognitif yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam
pikiran seseorang sehingga ia mengalami rasa risau dan khawatir.
Kekhawatiran ini dapat terjadi mulai dari tingkat khawatir yang ringan lalu
panik, cemas, dan merasa akan terjadi malapetaka, kiamat, serta
kematian. Saat individu mengalami kondisi ini ia tidak dapat
berkonsentrasi, mengambil keputusan, dan mengalami kesulitan untuk
tidur. Yang termasuk dimensi kognitif antara lain menjadi sulit tidur di
malam hari, mudah bingung, dan lupa.
b.
Dimensi Motorik (dalam tindakan seseorang)
Dimensi motorik yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam
bentuk tingkah laku seperti meremas jari, jari-jari & tangan gemetar, tidak
dapat duduk diam atau berdiri di tempat, menggeliat, menggigit bibir,
|