30
menjentikkan kuku, gugup, dan mengambangkan Tics. Biasanya orang
yang cemas menunjukkan pergerakan secara acak.
c.
Dimensi Somatis (dalam reaksi fisik/biologis)
Dimensi somatis yaitu perasaan yang tidak menyenangkan yang muncul
dalam reaksi fisik biologis seperti mulut terasa kering, kesulitan bernafas,
jantung berdebar, tangan dan kaki dingin, diare, pusing seperti hendak
pingsan, banyak berkeringat, tekanan darah naik, otot tegang terutama
kepala,leher,bahu, dan dada, serta sulit mencerna makanan.
d.
Dimensi Afektif (dalam emosi seseorang)
Dimensi afektif yaitu perasaan tidak menyenangkan yang muncul dalam
bentuk emosi, perasaan tegang karena luapan emosi
yang berlebihan
seperti dihadapkan pada suatu teror. Luapan emosi ini biasanya berupa
kegelisahan atau kekhawatiran bahwa ia dekat dengan bahaya padahal
sebenarnya tidak terjadi apa-apa. Yang termasuk dimensi afektif antara
lain yaitu merasa tidak pasti, menjadi tidak enak, gelisah, dan menjadi
gugup (nervous).
Kecemasan sendiri mempunyai rentang yang luas dan normal sampai level
yang moderat, misalnya pertandingan sepak bola, ujian, dan wawancara untuk
masuk kerja mempunyai tingkat kecemasan yang berbeda.
Kecemasan normal
sebenarnya adalah sesuatu yang sehat karena merupakan tanda bahaya tentang
keadaan jiwa dan tubuh manusia supaya dapat mempertahankan diri. Kecemasan
juga dapat bersifat konstruktif, misalnya seorang pelajar yang akan menghadapi
ujian, merasa cemas maka ia akan belajar dengan giat supaya kecemasannya
berkurang. Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan ancaman
dan efektivitas dari operasi-operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Apabila
|