Home Start Back Next End
  
32
2.2.3
Kecemasan Terhadap Tes (Test Anxiety)
Ketika akan menghadapi ujian atau tes seseorang dapat mengalami
kecemasan atau yang biasa disebut kecemasan tes (Test Anxiety). Istilah ini
pertama kali dipopulerkan oleh Libert dan Morris tahun 1967. Spielberger (1975)
mengatakan bahwa kecemasan tes adalah bentuk dasar pada situasi yang lebih
spesifik yaitu pada saat menghadapi suatu proses penilaian atau assessment
(ujian/tes). Sejalan dengan itu, Ormrod (2006) mengemukakan bahwa kecemasan
tes adalah perasaan cemas yang berlebihan mengenai sebuah tes atau penilaian
secara menyeluruh. Nicaise (dalam Sena,2007) menjelaskan bahwa kecemasan tes
didefinisikan sebagai respon fisiologis, kognitif, dan tingkah laku individu yang
mendorong perasaan negatif dalam situasi yang dinilai. Berdasarkan dari pengertian
mengenai kecemasan tes di atas maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan tes
adalah bentuk perasaan cemas yang berlebihan pada situasi yang spesifik yaitu saat
menghadapi suatu proses penilaian (ujian/tes) yang ditunjukkan dalam respon
fisiologis, kognitif, dan tingkah laku individu serta mendorong perasaan negatif
dalam situasi yang dinilai tersebut.
Kecemasan tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga dapat dialami
oleh anak ataupun remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Bagi siswa,
kecemasan merupakan gangguan emosi yang dapat mengganggu dan menghambat
proses belajar di sekolah yang tentunya dapat mempengaruhi nilai ujian individu
tersebut. Bernstein (dalam Dewi, 2008), siswa yang mengalami kecemasan berisiko
mengalami Underachievement
di sekolah yakni ditunjukkan dengan kurangnya
motivasi berprestasi dan merasa tidak berharga. Menurut Sudrajat (2008),
kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter