Home Start Back Next End
  
35
kecemasan tes yang tinggi memiliki karakter persepsi yang negatif pada dirinya dan
juga memiliki harapan yang negatif pada ujiannya. Rendahnya motivasi, penilaian
diri yang negatif, dan kesulitan konsentrasi biasa ditemukan pada siswa yang
memiliki kecemasan tes (Swanson dan Howell, dalam Lufi, Okasha, & Cohen, 2004).
Ormrod (2006) mengatakan bahwa penyebab beberapa dari siswa merasa cemas
ketika mereka merasa dievaluasi atau dinilai sehingga dapat diketahui
kelemahannya.
Sarason (dalam Elliott, 2000) membuat kesimpulan tentang ciri-ciri utama
ujian atau tes yang bisa menimbulkan kecemasan yaitu:
a.
Tes dipersepsikan sebagai sesuatu yang sulit, menantang, dan
mengancam.
b.
Siswa memandang dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak sanggup
atau tidak mampu mengerjakan tes
c.
Siswa yang hanya terfokus pada bayangan-bayangan konsekuensi buruk
yang tidak diinginkannya.
d.
Siswa mengantisipasi bahwa ia akan gagal dan kehilangan penghargaan
dari orang lain.
Menurut Sari dan Kuncoro (2006), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecemasan antara lain keadaan pribadi individu, tingkat pendidikan, pengalaman
yang tidak menyenangkan dan dukungan sosial. Beberapa penelitian yang dilakukan
oleh para ahli dimana salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sarason
dan
Davidson menemukan bahwa siswa yang mempunyai kecemasan tinggi
cenderung mendapat skor yang lebih rendah daripada skor siswa yang kurang
cemas. Selain itu, tingkat tantangan dan keterampilan yang dirasakan dapat
memberikan hasil
yang berbeda (lihat Tabel 2.1) (Brophy,
dalam Santrock, 2009).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter