15
8.
Sarason (dalam Baron & Byrne, 2005), dukungan sosial adalah
kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain.
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep
dukungan sosial adalah suatu transaksi atau interaksi interpersonal yang melibatkan
satu atau lebih dari lima hal berikut yaitu kepedulian emosional, bantuan, informasi,
jaringan sosial dan penilaian, serta dapat memberikan rasa nyaman secara fisik dan
psikologis terhadap orang-orang yang sedang menghadapi tekanan yang diberikan
individu lain baik secara perorangan maupun kelompok oleh teman-teman dan rekan
keluarga.
Manusia dalam peranannya sebagai makhluk sosial, selalu akan berinteraksi
dengan orang lain. Semenjak dilahirkan, manusia sudah mempunyai naluri untuk
hidup berkawan (Soekanto, dalam Dayakisni, 2009). Dalam kehidupan sehari-hari,
interaksi manusia dengan orang di sekitarnya dapat berupa bantuan baik secara
langsung ataupun secara tidak langsung. Begitu pula dengan dukungan yang
diterima oleh individu. Sarafino (1990) mengemukakan bahwa dukungan sosial
dapat berasal dari berbagai sumber seperti pasangan/kekasih, keluarga, teman,
terapis, dokter, atau organisasi masyarakat.
Semua individu membutuhkan dukungan sosial baik itu dukungan yang
diperoleh dari orang tua, teman sebaya (peer), pasangan, guru, sahabat, anak, dan
sebagainya. Social Support Network
atau jaringan dukungan sosial adalah
seseorang yang dapat diminta bantuan dan siapa yang akan memberikan bantuan
bila diperlukan, seperti keluarga, teman, dan tetangga (Breckler, Olson, dan
Wiggins, 2006). Dukungan sosial merupakan persepsi bahwa orang lain responsif
dan reseptif terhadap kebutuhan seseorang (Cohen, dkk., 1996). Orang yang
memiliki seseorang untuk bersandar/menaruh kepercayaan dan kesepakatan yang
|