43
Karena remaja lebih banyak
berada di luar rumah bersama dengan teman-
teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh
teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku
lebih besar daripada pengaruh keluarga. Misalnya, sebagian besar remaja
mengetahui bahwa bila mereka memakai model pakaian yang sama dengan pakaian
anggota kelompok yang popular, maka kesempatan baginya untuk diterima oleh
kelompok menjadi lebih besar. Demikian pula bila anggota kelompok mencoba
minum alkohol, obat-obat terlarang atau rokok, maka remaja cenderung
mengikutinya tanpa memperdulikan perasaan mereka sendiri. Jadi, pengaruh teman
sebaya bisa berdampak positif atau sebaliknya yaitu berpengaruh negatif
(Sarwono,2010).
Horrocks dan Benimoff (dalam Hurlock, 2000) menjelaskan pengaruh
kelompok sebaya pada masa remaja yaitu kelompok sebaya merupakan dunia nyata
kawula muda, yang menyiapkan panggung di mana ia dapat menguji diri sendiri dan
orang lain. Di dalam kelompok sebaya ia merumuskan dan memperbaiki konsep
dirinya, disinilah ia dinilai oleh orang lain yang sejajar dengan dirinya dan yang tidak
dapat memaksakan sanksi-sanksi dunia dewasa. Kelompok sebaya memberikan
sebuah dunia tempat kawula muda dapat melakukan sosialisasi dalam suasana di
mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa
melainkan oleh teman-teman seusianya. Jadi, di dalam masyarakat sebaya inilah
remaja memperoleh dukungan untuk memperjuangkan emansipasi dan disitu
pulalah ia dapat menemukan dunia yang memungkinkannya bertindak sebagai
pemimpin apabila ia mampu melakukannya. Berdasarkan alasan tersebut
kelihatanlah kepentingan vital masa remaja bagi remaja bahwa kelompok sebaya
|