44
terdiri dari anggota-anggota tertentu dari teman-temannya yang dapat menerimanya
dan yang kepadanya ia sendiri bergantung (Sarwono, 2010).
Sebagian besar pada masa ini, remaja lebih banyak menghabiskan waktu
dengan teman-teman sebayanya.
Pada banyak remaja, bagaimana mereka
dipandang oleh teman sebaya merupakan aspek yang terpenting dalam kehidupan
mereka. Yang merupakan teman sebaya (peers)
adalah anak-anak atau remaja
dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama (Santrock, 2009). Salah
satu fungsi utama dari kelompok teman sebaya adalah untuk menyediakan berbagai
informasi mengenai dunia di luar keluarga. Dari kelompok teman sebaya, remaja
menerima umpan balik mengenai kemampuan mereka. Remaja menghabiskan
semakin banyak waktu dalam interaksi teman sebaya. Pada hari sekolah, terjadi 299
episode bersama teman sebaya dalam setiap harinya. Bagi remaja, hubungan
teman sebaya merupakan bagian yang paling besar dalam kehidupannya (Condry,
Simon, & Bronffenbrenner, 1968). Teman sebaya merupakan sumber status,
persahabatan, dan rasa saling memiliki yang penting dalam situasi sekolah.
Kelompok teman sebaya juga merupakan komunitas belajar di mana peran-peran
sosial dan standar yang berkaitan dengan kerja dan prestasi dibentuk. Di sekolah,
remaja biasanya menghabiskan waktu bersama-sama paling sedikit selama enam
jam setiap harinya. Sekolah juga menyediakan ruang bagi banyak aktivitas remaja
sepulang sekolah maupun di akhir pekan. Havinghurst (2001) menyatakan terdapat
10 tugas perkembangan yang harus dilalui remaja yang salah satunya adalah
mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebayanya. Pendapat lain
dikemukakan oleh Hurlock (1996) mengatakan bahwa remaja mempunyai ciri-ciri
yaitu senang berkumpul dengan teman sebaya dan remaja juga mempunyai
keinginan untuk cepat mandiri. Menurut Hall dan
Lindzey (1985) bersama dengan
|