Home Start Back Next End
  
akan mengarahkan dan menentukan respon terhadap berbagai objek dan
situasi (Sarwono, 2009). Zanna dan Rempel (dalam Voughn & Hoog, 2002)
menjelaskan sikap merupakan reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai
terhadap sesuatu atau seseorang, menunjukkan kepercayaan, perasaan, atau
kecenderungan perilaku seseorang (Sarwono, 2009).
Thurstone (dalam Edwards, 1957), menyatakan bahwa sikap
merupakan suatu tingkatan afeksi, baik yang bersifat positif maupun negatif,
yang berhubungan dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif
merupakan afeksi yang menyenangkan dan sebaliknya afeksi yang negatif
merupakan afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan demikian
objek dapat
menimbulkan berbagai macam sikap, dan berbagai macam tingkatan afeksi
pada seseorang (Walgito, 2003).
Dalam Widiyanta (2002), Assael (1984) dan Hawkins (1986),
menjelaskan sikap memiliki beberapa karakteristik, antara lain: arah,
intensitas, keluasan, konsistensi, dan spontanitas. Karakteristik arah
menunjukkan bahwa sikap mengarah pada setuju atau tidak setuju,
mendukung atau menolak terhadap objek tertentu. Karakteristik intensitas
mengarah pada perbedaan derajat kekuatan sikap setiap individu.
Karakteristik keluasan sikap menunjuk pada cakupan luas tidaknya aspek dari
objek sikap. Karakteristik spontanitas menunjukkan sejauh mana kesiapan
individu dalam merespon atau menyatakan sikapnya secara spontan.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan, dapat disimpulkan
bahwa sikap merupakan suatu bentuk evaluasi perasaan untuk bereaksi
secara bipolar yakni positif maupun negatif terhadap objek tertentu yang
dibentuk dari interaksi antara komponen kognitif, afektif, dan konatif.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter