Setelah pemimpin mampu mempengaruhi dan memotivasi karyawan, ada
tanggung jawab selanjutnya dari pimpinan, yaitu memonitor dan mengevaluasi hasil
kinerja karyawan setelah seorang pemimpin telah melakukan pemberian motivasi dan
mempengaruhi tersebut. Hasil memonitor dan mengevaluasi tersebut berhubungan
sekali dengan kemajuan perusahaan ke depannya. Seorang bawahan tidak akan
mencapai hasil untuk
perusahaan tanpa seorang pemimpin yang memotivasi, dan
memberikan feedback, itu kunci hubungan pemimpin dan bawahan atau pengikut.
Manfaat Memiliki Kecerdasan Emosional
Pengendalian emosi sangat penting dalam kehidupan manusia karena melalui
emosi yang terkendali maka bentrokan antara satu dengan yang lain sangat jarang
sekali terjadi. Jika seseorang itu dapat mengenal, mengendalikan emosinya dan dapat
menyalurkan emosi itu kearah yang benar dan bermanfaat, maka akan cerdas dalam
emosinya. Dengan menggunakan aspek-aspek kecerdasan emosionalnya dengan
baik, otomatis akan timbul sikap individu yang diharapkan tersebut.
Perkembangan kecerdasan emosional ini berhubungan erat dengan
perkembangan kepribadian dan kematangan kepribadian. Dengan kepribadian yang
matang dapat menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan atau pekerjaan,
dan betapapun beban dan tanggung jawabnya besar tidak menjadikan fisik menjadi
terganggu (Goleman 2007)
Tipe-tipe Kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosi
Daniel Goleman
(2007) dalam bukunya mengelompokkan tipe kepemimpinan
berdasarkan kecerdasan emosi menjadi 6 tipe yaitu: Visioner (Visionary), pembimbing
(Coaching),
afiliatif
(Afiliative), Demokratis
(Democratic), Penentu Kecepatan
(Pacesetting), dan Memerintah
(Commanding). Daniel meyakini empat dari keenam
tipe atau gaya kempemimpinan seperti visioner
(visionary),
Pembimbing
(coaching),
Afiliasi
(Affiliative)
dan Demokratis
(Democratic)
dapat menciptakan resonansi yang
|