Stres sering diartikan sebagai perasaan khawatir dan takut (Dawis, dkk, 1990).
Stres atau ketegangan timbul sebagai suatu hasil ketidak seimbangan antara
persepsi orang tersebut mengenai tuntutan yang dihadapinya dan persepsinya
mengenai kemampuannya untuk menanggulangi tuntutan tersebut (Rice,1992).
Stres yang kemunculannya mengacu pada pekerjaan seseorang disebut
stres kerja (Austin, 2004). Stres kerja menurut Behr & Newman (dalam Rice, 1999)
kondisi dimana pekerjaan naik turun sehingga para pekerja melakukan aktifitas yang
sama. Interaksi dan kondisi kerja tersebut akan mempengaruhi perubahan fungsi
fisik dan psikologis dari seorang pekerja. Cooper (dalam Rice, 1999) mengemukakan
bahwa stres kerja adalah ketidakmampuan untuk memahami atau menghadapi
tekanan, dimana tingkat stres setiap individu berbeda-beda dan bereaksi sesuai
perubahan lingkungan atau keadaan.
Menurut Handoko (2000) Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir,
dan kondisi seseorang. Stres yang
terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungan. Selye (dalam Behr, 1995) menyatakan bahwa stres kerja dapat diartikan
sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi
fisiologis, psikologis, dan perilaku.
Menurut Rice (1992), seseorang dapat mengalami stres kerja jika :
a.
Urusan stres yang dialami seseorang melibatkan juga pihak organisasi atau
perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di dalam
perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke
dalam
pekerjaan
dan masalah pekerjaan yang terbawa ke dalam urusan rumah tangga dapat juga
menjadi penyebab stres kerja.
b.
Mengakibatkan dampak negatif bagi individu dan juga perusahaan. Oleh karena
itu diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan
persoalan stres tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi stres kerja adalah interaksi antara
|