akan dapat menurunkan kepuasan kerja, meningkatnya tingkat stres kerja,
meningkatnya beban kerja dan jumlah jam kerja, dan juga akan dapat meningkatkan
tingkat absensi pada para karyawan yang terkait (Duxburry & Higgins, 2003).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Schwartzberg & Dytell (dalam
Hennesy, 2005) mengatakan bahwa ada pengaruh pekerjaan dan stres keluarga
terhadap kesejahteraan psikologis. Selanjutnya penelitian mengarah kepada
perbedaan gender dan penelitian terbaru menemukan bahwa wanita menunjukan
level distres yang lebih tinggi yang berhubungan dengan konflik peran ganda
(Clearly dalam Hannessy, 2005).
2.2. STRES KERJA
2.2.1. Defenisi Stres Kerja
Stres adalah suatu kondisi yang selalu dihindari oleh individu. Namun
seringkali pekerjaan seseorang justru menimbulkan stres bagi dirinya. Stres pun
pasti dialami oleh setiap orang apalagi jika dihubungkan dengan pekerjaan yang
dijalaninya sehari-hari. Menurut Lazarus dan Launier (1978) stres adalah situasi
yang terjadi akibat tuntutan lingkungan melebihi kemampuan yang dimiliki oleh
individu yang bersangkutan dan dampaknya dapat mempengaruhi lingkungan
sekitarnya. Terkadang stres yang dialami seseorang itu adalah kecil dan hampir
tidak berarti, namun bagi yang lainnya dianggap sangat mengganggu dan berlanjut
dalam waktu yang relatif lama (Efendi, 2001).
Pekerjaan merupakan peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
maka pekerjaan dapat menimbulkan stres (Darwis, dkk, 1990). Lingkungan kerja
sama dengan lingkungan lainnya yang menuntut seseorang untuk dapat
menyesuaikan diri agar dapat menempatinya. Oleh karena itu, individu akan memiliki
kemungkinan untuk mengalami suatu keadaan stres dalam lingkungan kerja (Rice,
1992).
|