![]() 21
II.2.2
Arsitektur Hemat Energi & Energi Listrik
Definisi Energi Listrik:
Menurut Prasasto Satwiko (2005) energi adalah kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu. Energi dapat ditemukan dalam beragam bentuk,
seperti energi kimia, energi listrik, energi cahaya, energi panas, energi
mekanik, dan energi nuklir. Hukum kekekalan energi menyebutkan
bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan. Dia hanya
dapat berubah-ubah bentuk.
Listrik adalah energi yang saat ini kita anggap sebagai energi yang
paling luwes. Listrik disebut sebagai sumber energi sekunder. Kita
memperoleh energi listrik dengan mengkonversi sumber energi lain
(batubara, air, minyak, nuklir, dll) menjadi listrik.
Definisi Arsitektur Hemat Energi
Desain hemat energi diartikan sebagai perancangan bangunan untuk
meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi fungsi bangunan
maupun kenyamanan atau produktivitas penghuninya. Designing
building to minimize the usage of energy without constraining the
building function nor the comfort of productivity of occupants..
(Hawkes Dean, 2002)
Arsitektur Hemat energi menurut, Tri Harso Karyono (2007), adalah:
Kondisi dimana energi dikonsumsi secara hemat (minimal), tanpa
harus mengorbankan kenyamanan fisik manusia.
Perancangan sebuah bangunan yang hemat energi merupakan
salah satu aspek dalam mewujudkan arsitektur berkelanjutan, menurut
Ken Yeang (2006) Ecological design, is bioclimatic design, design with
the climate of the locality, and low energy design. yang menekankan
perancangan pasif yang berbasis pada integrasi kondisi ekologi setempat,
iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan, konsep design
dan sistem yang tanggap pada iklim, penggunan energi yang rendah.
|